SEMARANG, Kabarjateng.id – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menerjunkan sebanyak 8.750 personel guna mengamankan jalannya aksi unjuk rasa buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day yang berlangsung pada Kamis (1/5/2025).
Seluruh pengamanan dilakukan secara serentak di berbagai wilayah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pendekatan humanis menjadi prioritas utama dalam pengamanan kegiatan ini.
Ia menegaskan bahwa personel di lapangan telah mendapat arahan untuk menghindari pendekatan represif dan mengutamakan dialog.
“Pengamanan yang kami lakukan hari ini serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah. Ada 8.750 personel yang kami siagakan, ditambah dukungan dari instansi lain. Semua diarahkan untuk mengedepankan cara persuasif dalam menangani aksi buruh,” jelasnya di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, sebelum dimulainya aksi unjuk rasa.
Irjen Pol Ribut juga mengimbau seluruh peserta aksi agar ikut menjaga ketertiban dan tidak memancing kericuhan.
Ia berharap sinergi antara buruh dan aparat keamanan dapat menciptakan suasana yang damai selama peringatan May Day.
“Saya mengajak rekan-rekan buruh untuk turut menjaga ketertiban. Mari bersama-sama kita wujudkan peringatan Hari Buruh yang tertib dan aman,” katanya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi, dalam apel kesiapan pengamanan di lokasi yang sama, menekankan larangan membawa senjata api bagi seluruh anggota Polri yang bertugas.
Untuk memastikan aturan tersebut dijalankan, ia memerintahkan Divisi Propam melakukan pemeriksaan seusai apel.
“Seluruh anggota dilarang membawa senpi selama pengamanan May Day. Saya minta Propam langsung lakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada yang melanggar,” tegasnya.
Ia menambahkan, seluruh tindakan pengamanan harus merujuk pada Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam pelaksanaan tugas kepolisian. Kombes Syahduddi juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang bersahabat kepada peserta aksi.
“Anggap para buruh sebagai mitra. Mereka harus kita jaga, kita lindungi, dan kita layani dengan baik,” ujarnya menutup apel. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.