UNGARAN, Kabarjateng.id – Bupati Semarang Ngesti Nugraha menegaskan bahwa mekanisasi pertanian harus segera dilakukan di tengah semakin langkanya tenaga kerja di sektor pertanian.
“Lebih dari 70 persen petani kita berusia 40 tahun ke atas. Sementara itu, sulit mengajak generasi muda untuk bertani. Mekanisasi pertanian harus segera dikembangkan,” kata bupati saat menyerahkan bantuan traktor roda dua kepada 31 kelompok tani di aula Kantor Dinas Pertanian, Peternakan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Senin (1/7/2024).

Ia mengungkapkan bahwa ada lahan seluas 14 hektare di Bergas Kidul yang tidak terolah karena kekurangan tenaga kerja. Kondisi serupa mulai terjadi di Pabelan. Hal ini semakin menekankan pentingnya penerapan strategi pertanian modern.
Pada tahun ini, dana Rp2 miliar dari APBD dialokasikan untuk membeli empat paket alat mesin pertanian (alsintan) terpadu, termasuk mesin tanam padi, mesin pembersih gulma, penyemprot pupuk, dan mesin pemanen.
Paket alsintan ini akan digunakan oleh petani di Kecamatan Bawen, Ambarawa, Tuntang, dan Banyubiru. Tahun depan, direncanakan pembelian paket yang sama untuk tujuh kecamatan lainnya.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, menjelaskan bahwa bantuan 31 traktor berasal dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI.
“Tujuannya untuk mendukung program strategis Kementan, meningkatkan produksi padi dengan memperluas areal tanam padi,” ujarnya.
Kepala Bidang Pertanian Dispertanikap Kabupaten Semarang, Ambar Suryaningsih, menambahkan bahwa bantuan traktor ini akan mendukung target perluasan areal tanam padi seluas 3.656 hektare, yang diharapkan meningkatkan produksi hingga 24.805 ton gabah kering panen (GKP). Pada tahun 2023, luas tanam padi mencapai 37.657 hektare dengan produksi 248.046,4 ton GKP.
Penerima bantuan, Sutriyanto (55), anggota kelompok tani Manunggal 2 Dusun Lendoh, Desa Bedono, Jambu, menyatakan senang menerima traktor tersebut. Ia yakin bahwa dengan tambahan satu unit traktor, pengolahan lahan akan lebih cepat.
“Lahan sawah kami sekitar 15 hektare. Dengan adanya traktor ini, kami bisa menambah lahan garapan sekitar satu hektare,” ungkapnya. (Humas Jateng)
3 Komentar