SEMARANG, Kabarjateng.id – Sebanyak 115 peserta dari berbagai latar belakang berhasil menyelesaikan Pelatihan Keterampilan Mediator Non-Litigasi Bersertifikat (Certified Non Litigation Mediator Skills/C.NMS) yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada 23 hingga 25 Mei 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh APP BADIKUM (Alat Perangkat Perkumpulan Balai Mediasi Hukum) bekerja sama dengan PT Josant Mediator Indonesia (JMI) serta kantor hukum Josant and Friend’s Law Firm (Jafli).

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pemateri berpengalaman dari kalangan praktisi hukum dan mediator profesional nasional.
Di antaranya adalah Mediator Non Hakim dari Pengadilan Negeri Ungaran, Irawan; Dr. (Hc.) Joko Susanto dari Pengadilan Negeri Semarang; Direktur PT Telik Sandi Berjaya, Chyntya Alena Gaby; serta Ketua Umum APP BADIKUM, Sasetya Bayu Effendi.
Para peserta berasal dari berbagai institusi dan kalangan, termasuk 72 peserta reguler, 18 mahasiswa magang dari Kantor Hukum Okky, 22 mahasiswa magang dari Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang sedang menimba pengalaman di kantor Jafli, serta 3 mahasiswa dari Universitas Darussalam (Unida) Gontor.
Sebagai bagian dari proses pelatihan, seluruh peserta wajib menyelesaikan ujian akhir yang mencakup 45 soal pilihan ganda dan 5 soal esai.
Meskipun seluruh peserta dinyatakan lulus, terdapat tiga orang yang hanya memperoleh skor minimum sebesar 59.
Tiga peserta dengan nilai tertinggi adalah Ahmad Adi Fitryadi, Juanita Bil Atia, dan Andi Hasanuddin Samsu.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada lima peserta terbaik dalam simulasi mediasi, yaitu Juanita Bil Atia sebagai mediator, Rachmat Suryanto dan Naufal Rofifiisa Bahri sebagai kuasa hukum, serta Sri Lestari dan Andi Hasanuddin Samsu sebagai prinsipal.
Muhammad Yudi Rizqi Imanuddin selaku Plt. Direktur PT JMI menekankan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi memperluas jaringan mediator profesional di Indonesia.
Ia mengapresiasi dedikasi peserta dan menyebutkan bahwa capaian tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding pelatihan sebelumnya.
Ketua Panitia dari unsur mahasiswa UNNES, Harumsari Puspa Warhani, menilai pelatihan ini memberikan pengalaman berharga, khususnya bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan hukum.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memperkuat kompetensi teknis, tetapi juga menumbuhkan empati dan kemampuan komunikasi yang penting bagi mediator masa depan. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.