Menu

Mode Gelap
 

Headline · 3 Jun 2024 09:37 WIB · Waktu Baca

Semarak Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Mbak Ita: Bisa Jadi Event Tahunan


					Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara. (Ist) Perbesar

Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara. (Ist)

SEMARANG, Kabarjateng.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajaran Forkopimda menghadiri tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Minggu (2/6/2024). Acara ini meriah dengan partisipasi 500 kapal.

“Saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat nelayan Tambaklorok yang tetap menjaga kelestarian tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji. Tradisi ini merupakan wujud kearifan lokal yang harus kita pelihara bersama,” ujar Mbak Ita dalam sambutannya sebelum acara dimulai.

Menurut Mbak Ita, sedekah laut ini bukan hanya bentuk rasa syukur atas hasil laut yang menjadi sumber penghasilan para nelayan, tetapi juga ungkapan permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keberkahan, keselamatan, dan kelancaran dalam melaut.

“Para nelayan memiliki peran penting dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya laut. Melalui tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji ini, kita diingatkan untuk selalu menjaga kelestarian ekosistem laut dan alam,” katanya.

Saat prosesi larung sesaji, ribuan masyarakat dan nelayan turut memeriahkan acara, dengan lebih dari 500 kapal terlibat dalam prosesi ini.

“Ini adalah cara nguri-uri budaya dan menghormati leluhur kita melalui kegiatan tradisional seperti ini. Ini merupakan momentum untuk meningkatkan rasa syukur, kepedulian, dan tanggung jawab kita bersama terhadap kelestarian laut,” terangnya.

Harapannya, para nelayan diberi keselamatan saat melaut, mendapat tangkapan ikan yang melimpah, dan kesejahteraan.

Mbak Ita menjelaskan bahwa Sedekah Laut Larung Sesaji bisa menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender event Pemerintah Kota Semarang.

“Ini bisa jadi event tahunan dan destinasi wisata baru, Sedekah Laut Larung Sesaji,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Mbak Ita juga memonitor kapal-kapal nelayan yang masih menggunakan bahan bakar solar, yang menghasilkan polusi udara.

Bahan Bakar Petasol

Mbak Ita menyebut akan mengembangkan hasil riset Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang menghasilkan bahan bakar setara solar bernama petasol, BBM hasil olahan sampah plastik melalui Teknologi Faspol 5.0 mesin fast pyrolysis. Harapannya, bahan bakar ini bisa digunakan para nelayan sebagai pengganti solar.

“Nantinya, kami implementasikan BBM solar hasil riset dari BRIN, sehingga masyarakat akan terbantu. Petasol ramah lingkungan dari sampah plastik yang diolah menjadi bahan bakar minyak untuk kapal nelayan,” kata Mbak Ita.

Ketua panitia sedekah laut, Suwartono, mengatakan kegiatan ini sempat berhenti selama empat tahun karena pandemi.

“Alhamdulillah bisa berjalan lagi, meskipun hasil swadaya masyarakat dan nelayan. Tahun sebelumnya hanya sekadar selametan saja. Ini merupakan bentuk nguri-uri budaya,” kata Suwartono.

Dalam prosesi sedekah laut, kepala kerbau dilarung bersama sesaji dan makanan tradisional, dengan doa bersama oleh para nelayan dan masyarakat Tambaklorok.

“Ada 500 perahu yang ikut. Harapannya kami semua, khususnya nelayan, bisa mendapatkan tangkapan yang berlimpah di laut dan tidak ada halangan apapun,” imbuhnya.

Suwartono berharap kegiatan Sedekah Laut Larung Sesaji ini bisa menjadi agenda rutin Pemerintah Kota Semarang sehingga bisa dianggarkan dalam APBD.

Sebagai informasi, prosesi larung sesaji berupa kepala kerbau dan aneka makanan tradisional yang dilarung hingga ke tengah laut. (day)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wagub Jateng Sebut Dekranasda Sebagai Organisasi Strategis untuk Mendorong UMKM Naik Kelas

20 April 2025 - 19:55 WIB

Dandim 0713 Brebes Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Desa Mendala Sirampog

20 April 2025 - 19:33 WIB

Program Makanan Bergizi Gratis di Semarang Disorot, Disdik Klarifikasi Soal Salak Busuk

20 April 2025 - 18:45 WIB

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Trending di Daerah