SEMARANG, Kabarjateng.id – Mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pasca puncak arus mudik Lebaran 2025, Polda Jawa Tengah menerapkan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Jogja.
Langkah ini dilakukan guna mengurangi kepadatan akibat meningkatnya mobilitas masyarakat menuju Yogyakarta pada H+1 hingga hari ini, Rabu (2/4/2025).

Dirlantas Polda Jateng, Brigjen Pol Sonny Irawan, dalam keterangannya di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung pada pukul 10.30 WIB, mengungkapkan bahwa arus kendaraan dari arah Solo menuju Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan setelah puncak mudik yang terjadi pada 28-29 Maret 2025.
Untuk mengatasi situasi ini, rekayasa lalu lintas diterapkan di beberapa titik strategis, termasuk di Gerbang Tol Prambanan.
“Kami melihat lonjakan kendaraan yang signifikan menuju Yogyakarta, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas agar perjalanan tetap lancar. Jalur arteri Klaten-Jogja memiliki kapasitas terbatas dan rentan macet jika tidak dikelola dengan baik,” ujar Brigjen Pol Sonny Irawan.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah perubahan arah lalu lintas di kawasan Taman Martani.
Jalur yang sebelumnya digunakan untuk arus balik kini difungsikan untuk arus mudik menuju Yogyakarta, menyesuaikan dengan dominasi volume kendaraan ke arah tersebut.
Selain itu, sterilisasi jalur dilakukan untuk memastikan kelancaran perubahan pola lalu lintas.
Evaluasi sementara menunjukkan adanya pola pergerakan kendaraan yang tidak biasa, di mana arus mudik dari Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung serta Tol Solo-Jogja mengalami peningkatan pasca hari raya Idul Fitri 1446 H.
Fenomena ini diduga terkait dengan tradisi Syawalan, yang memicu pergerakan masyarakat antar kabupaten dalam wilayah aglomerasi.
“Lonjakan kendaraan lebih terlihat di kawasan aglomerasi. Misalnya, di GT Kalikangkung, arus kendaraan yang masuk dan keluar cukup berimbang. Kendaraan dari arah timur mayoritas berasal dari wilayah Semarang, Kendal, dan Demak, sementara yang masuk dari barat berasal dari daerah lainnya,” jelasnya.
Meskipun secara umum arus mudik dan balik di Jawa Tengah berjalan lancar, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu mendapat perhatian, terutama terkait penanganan bencana alam seperti genangan air di beberapa wilayah.
“Upaya penanganan telah dilakukan secara sinergis dengan berbagai pihak. Namun, evaluasi tetap diperlukan agar respons ke depan dapat lebih optimal,” tambahnya.
Sebagai langkah preventif, Dirlantas Polda Jateng mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Jika terjadi kepadatan, diharapkan tetap tenang, sabar, serta mematuhi rambu dan arahan petugas di lapangan. Selain itu, pemilihan waktu perjalanan yang bijak dapat membantu menghindari kepadatan di jam-jam sibuk.
“Kami mengajak seluruh pengguna jalan untuk disiplin berlalu lintas. Dengan kesabaran dan kepatuhan terhadap aturan, kita dapat mencegah kemacetan yang lebih parah serta meminimalkan risiko kecelakaan. Keselamatan adalah prioritas utama demi menciptakan perjalanan yang nyaman bagi semua,” pungkasnya. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.