Menu

Mode Gelap
 

Headline · 3 Apr 2025 06:56 WIB · Waktu Baca

Polda Jateng Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Solo-Jogja Demi Kelancaran Arus Balik


					Polda Jateng Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Solo-Jogja Demi Kelancaran Arus Balik Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pasca puncak arus mudik Lebaran 2025, Polda Jawa Tengah menerapkan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Jogja.

Langkah ini dilakukan guna mengurangi kepadatan akibat meningkatnya mobilitas masyarakat menuju Yogyakarta pada H+1 hingga hari ini, Rabu (2/4/2025).

Dirlantas Polda Jateng, Brigjen Pol Sonny Irawan, dalam keterangannya di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung pada pukul 10.30 WIB, mengungkapkan bahwa arus kendaraan dari arah Solo menuju Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan setelah puncak mudik yang terjadi pada 28-29 Maret 2025.

Untuk mengatasi situasi ini, rekayasa lalu lintas diterapkan di beberapa titik strategis, termasuk di Gerbang Tol Prambanan.

“Kami melihat lonjakan kendaraan yang signifikan menuju Yogyakarta, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas agar perjalanan tetap lancar. Jalur arteri Klaten-Jogja memiliki kapasitas terbatas dan rentan macet jika tidak dikelola dengan baik,” ujar Brigjen Pol Sonny Irawan.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah perubahan arah lalu lintas di kawasan Taman Martani.

Jalur yang sebelumnya digunakan untuk arus balik kini difungsikan untuk arus mudik menuju Yogyakarta, menyesuaikan dengan dominasi volume kendaraan ke arah tersebut.

Selain itu, sterilisasi jalur dilakukan untuk memastikan kelancaran perubahan pola lalu lintas.

Evaluasi sementara menunjukkan adanya pola pergerakan kendaraan yang tidak biasa, di mana arus mudik dari Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung serta Tol Solo-Jogja mengalami peningkatan pasca hari raya Idul Fitri 1446 H.

Fenomena ini diduga terkait dengan tradisi Syawalan, yang memicu pergerakan masyarakat antar kabupaten dalam wilayah aglomerasi.

“Lonjakan kendaraan lebih terlihat di kawasan aglomerasi. Misalnya, di GT Kalikangkung, arus kendaraan yang masuk dan keluar cukup berimbang. Kendaraan dari arah timur mayoritas berasal dari wilayah Semarang, Kendal, dan Demak, sementara yang masuk dari barat berasal dari daerah lainnya,” jelasnya.

Meskipun secara umum arus mudik dan balik di Jawa Tengah berjalan lancar, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu mendapat perhatian, terutama terkait penanganan bencana alam seperti genangan air di beberapa wilayah.

“Upaya penanganan telah dilakukan secara sinergis dengan berbagai pihak. Namun, evaluasi tetap diperlukan agar respons ke depan dapat lebih optimal,” tambahnya.

Sebagai langkah preventif, Dirlantas Polda Jateng mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara.

Jika terjadi kepadatan, diharapkan tetap tenang, sabar, serta mematuhi rambu dan arahan petugas di lapangan. Selain itu, pemilihan waktu perjalanan yang bijak dapat membantu menghindari kepadatan di jam-jam sibuk.

“Kami mengajak seluruh pengguna jalan untuk disiplin berlalu lintas. Dengan kesabaran dan kepatuhan terhadap aturan, kita dapat mencegah kemacetan yang lebih parah serta meminimalkan risiko kecelakaan. Keselamatan adalah prioritas utama demi menciptakan perjalanan yang nyaman bagi semua,” pungkasnya. (di)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Swasta Segera Serahkan Ijazah Siswa yang Masih Tertahan

18 April 2025 - 08:55 WIB

Save Journalist! Aksi Kamisan Semarang Serukan Perlawanan terhadap Kekerasan Pers

18 April 2025 - 08:47 WIB

Ahmad Luthfi dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sepakat Selesaikan Masalah Tanah Tak Bertuan

18 April 2025 - 08:22 WIB

Trending di Headline