SEMARANG, Kabarjateng.id – Di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menorehkan prestasi yang membanggakan di kancah nasional dengan meraih dua penghargaan.
Pada hari Jumat (20/9), Pemkot Semarang meraih dua penghargaan sekaligus dari dua media terkemuka, yakni Jawa Pos Radar Semarang dan TV One, atas dedikasi mereka dalam memperkuat ketahanan pangan.

Penghargaan pertama diberikan oleh Jawa Pos Radar Semarang dalam ajang Anugerah Jawa Pos Radar Semarang 2024 yang bertajuk “Dedikasi Membangun Negeri”.
Acara penganugerahan berlangsung di Hotel Grasia dan dihadiri oleh berbagai tokoh serta perwakilan instansi yang turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Hevearita, yang akrab disapa Mbak Ita, menerima penghargaan atas inisiatifnya dalam menciptakan Kota Ketahanan Pangan melalui program-program inovatif seperti urban farming.
Selain itu, Pemkot Semarang juga mendapat penghargaan lain untuk Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, yang berhasil menciptakan sistem transportasi yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Torehan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot dalam membangun kota yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat Kota Semarang. Menciptakan ketahanan pangan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan inovasi seperti urban farming dan program Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman), kami mampu menghadapi tantangan pangan serta mengendalikan inflasi,” ujar Mbak Ita seusai acara.
Di tempat terpisah, torehan kedua untuk Pemkot Semarang diterima dalam ajang Penghargaan TV One Inovasi Membangun Negeri 2024 di Jakarta.
Penghargaan ini diberikan kepada Wali Kota Semarang yang diwakili oleh Kabag Komunikasi Pimpinan dan Protokol, Kartika Hedi Aji.
Penghargaan tersebut diberikan atas inovasi Pemkot Semarang dalam mengatasi masalah stunting dan memperkuat ketahanan pangan.
Kota Semarang, di bawah kepemimpinan Mbak Ita, tidak hanya mengembangkan urban farming di ratusan titik kota, tetapi juga membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Lumpang Semar Sejahtera untuk memastikan rantai pasokan pangan tetap kuat.
Program Pak Rahman yang menyediakan pangan murah dan berkualitas bagi masyarakat juga menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas pangan di kota ini.
Lebih dari itu, Pemkot Semarang juga menunjukkan komitmen serius dalam penanganan stunting.
Inovasi program SANPIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) yang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 21,30 persen pada 2021 menjadi 10,40 persen pada 2022 mendapat apresiasi hingga ke level internasional. Bahkan, program ini telah mendapatkan penghargaan dari PBB.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan bergerak cepat menuju target zero stunting serta memperkuat ketahanan pangan. Kami akan terus berupaya agar Kota Semarang menjadi contoh bagi kota lain dalam menghadapi tantangan pangan dan kesehatan,” tambah Mbak Ita.
Dengan berbagai penghargaan yang diraih, Pemkot Semarang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kota yang terus berinovasi untuk kesejahteraan warganya. (day)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.