PURWOKERTO, Kabarjateng.id — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mencatatkan performa positif pada layanan Barang Hantaran Paket (BHP) sepanjang periode Januari hingga September 2025.
Selama sembilan bulan tersebut, tercatat sebanyak 6.537.745 kilogram barang dikirim (naik) dan 6.414.726 kilogram barang diterima (turun) melalui berbagai stasiun yang berada di wilayah operasional Daop 5.

Stasiun Purwokerto menjadi pusat aktivitas logistik terbesar, dengan catatan 1,3 juta kilogram barang yang dikirim dan 1,9 juta kilogram yang diterima.
Selain Purwokerto, layanan pengiriman BHP juga tersedia di sejumlah stasiun penting lainnya, seperti Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Cilacap, dan Sidareja.
Layanan BHP memanfaatkan moda transportasi kereta api untuk mendistribusikan barang dalam bentuk retail, dengan sistem yang menggabungkan kereta barang, kereta penumpang, dan kereta parcel.
Cara ini memungkinkan waktu tempuh antarkota menjadi lebih singkat, sekaligus menekan biaya logistik dibandingkan moda darat konvensional.
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, menjelaskan bahwa peningkatan pengiriman menunjukkan adanya perubahan positif dalam pola distribusi masyarakat.
“Minat terhadap angkutan retail berbasis kereta api terus bertumbuh. Banyak pelaku UMKM dan sektor e-commerce kini menjadikan Purwokerto sebagai simpul utama logistik untuk wilayah Jawa Tengah bagian barat,” ujarnya.
Untuk memberikan layanan maksimal, Daop 5 bekerja sama dengan sejumlah mitra resmi, antara lain PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), PT Herona Express, PT Lintas Nusantara Perdana, PT Karunia Indah Delapan Express, dan PT Karya Indah Buana.
Kerja sama ini memudahkan masyarakat memilih jenis layanan pengiriman sesuai kebutuhan, mulai dari paket kecil hingga barang usaha dalam jumlah besar.
Selain efisiensi waktu dan biaya, pengiriman melalui moda kereta api juga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi, karena mengurangi risiko kerusakan barang dan kecelakaan lalu lintas.
Di sisi lain, penggunaan kereta api turut mendukung upaya pengurangan emisi karbon di sektor transportasi logistik.
Krisbiyantoro menegaskan bahwa keberadaan layanan BHP menjadi salah satu pendorong penguatan ekonomi kerakyatan.
Melalui jaringan kereta api yang luas, pelaku usaha lokal dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke berbagai kota besar di Pulau Jawa.
“Kami mengajak para pelaku UMKM dan masyarakat untuk memanfaatkan layanan BHP sebagai solusi pengiriman yang cepat, aman, dan terjangkau. Dengan memperluas jangkauan distribusi produk lokal, perputaran ekonomi di daerah akan semakin aktif dan berdaya saing,” tutupnya. (day)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.