JEPARA, Kabarjateng.id – Guna memperkuat kemampuan komunikasi publik serta meningkatkan pemanfaatan media sosial, Kepolisian Resor (Polres) Jepara, Polda Jawa Tengah, menggelar pelatihan kehumasan di Aula Mapolres Jepara pada Selasa (26/8/2025) pagi.
Pelatihan ini diikuti sekitar 80 personel dari berbagai satuan fungsi, baik dari tingkat Polres maupun Polsek. Kegiatan dibuka oleh Kabag SDM Kompol Karman yang hadir mewakili Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso.

Dalam sambutannya, Kompol Karman menegaskan bahwa peran humas bukan hanya tanggung jawab Sihumas semata. Setiap personel, baik yang bertugas di lapangan maupun di unit pelayanan, turut mengemban fungsi kehumasan.
“Dengan berkembangnya dinamika informasi, termasuk munculnya distorsi fakta dan fenomena post truth, maka seluruh anggota Polri perlu memahami peran komunikasi publik. Tidak ada lagi alasan untuk ketinggalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan bertajuk Polri Belajar ini mengangkat tema Strategi Pengelolaan Informasi Media Sosial Melalui Pemberdayaan Humas.
Tujuannya agar seluruh anggota mampu berkontribusi dalam penyebaran informasi yang akurat dan membangun citra positif Polri di mata masyarakat.
“Pemberdayaan humas bukan berarti hanya tugas Sihumas, melainkan tanggung jawab kita bersama. Semua anggota bisa mendukung publikasi yang dilakukan rekan-rekan humas,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Karman juga mengingatkan bahwa keberhasilan institusi dalam menjaga citra tidak hanya bergantung pada kinerja operasional, tetapi juga pada bagaimana komunikasi dua arah dengan masyarakat dijalankan secara konsisten.
Kegiatan pelatihan menghadirkan narasumber utama, Septina Nafiyanti, jurnalis Suara Merdeka sekaligus Ketua PWI Jepara.
Ia memaparkan strategi komunikasi digital, teknik penyusunan konten, serta pemanfaatan media sosial sebagai ruang interaksi positif antara Polri dan masyarakat.
Septina menyampaikan bahwa media sosial dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh informasi layanan kepolisian, membangun rasa aman melalui transparansi operasional, menyampaikan edukasi hukum, hingga membuka ruang komunikasi langsung dengan masyarakat.
Selain teori, para peserta juga mendapat pembekalan praktis berupa tips membuat konten yang menarik, khususnya untuk menjangkau generasi muda yang aktif di platform digital.
“Kepercayaan publik bisa dibangun lewat komunikasi yang berkelanjutan. Salah satunya dengan memanfaatkan konsep Asynchronous Communication, yakni pelayanan digital yang tetap dapat diakses masyarakat kapan pun dibutuhkan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan personel Polres dan Polsek di Jepara mampu menjadi garda terdepan dalam menghadirkan komunikasi yang informatif, transparan, dan humanis, sehingga hubungan Polri dengan masyarakat semakin erat dan penuh kepercayaan. (kus)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.